cerita dari aspira

Rabu, 02 Maret 2011

Wisata Nias [Pulang Kampung]

>> sedikit tentang Nias dari saya .. 
Terlahir dari keturunan asli suku Nias, membuat saya ingin menceritakan rasa eksotisme dari pulau yang sangat indah itu,,

Tepatnya kepulauan, Ya! Kepulauan Nias yang terdiri dari 1 pulau induk dan ratusan pulau yang mengelilinginya. terletak disebelah barat Pulau Sumatra dan langsung berhadapan dengan Samudra Hindia, membuat Pulau Nias memiliki perbedaan yang mencolok dari suku-suku lainnya di gugusan kepulauan Sumatra.

Mulai dari penamaan Marga atau dalam bahasa Nias disebut MADO (family names), adat istiadat hingga bahasa Nias yang dikenal dengan keunikannya yaitu "SETIAP SUKU KATA SELALU DIAKHIRI HURUF VOKAL"

Tidak banyak yang mengenal Nias sebelum bencana Tsunami dan gempa bumi (2004-2005), dikalangan para peselancar dunia, Pantai Nias menjadi target adu ketangkasan mereka dengan ombak pantainya.

>> Wisata Nias

1. Desa Bawõmataluo Hombo Batu (Lompat Batu/Stone Jumping)

 desa ini terletak di Kabupaten Nias Selatan, letaknya diatas perbukitan membuat desa ini menjadi tempat pertama yang dapat melihat matahari terbit.

di desa ini terletak megahlitik Hombo Batu (lompat batu/stone jumping) dan juga rumah adat yang usianya ratusan tahun.

Desa Bawõmataluo dengan latar rumah-rumah adat

Rumah Kepala Adat - semua benda-benda prasejarah ada didalamnya
 Fahombo Batu merupakan ritual budaya sebagai simbol kedewasaan pemuda Nias. Fahombo batu dilangsungkan sebagai inisiasi menguji ketangkasan fisik dan kesiapan mental para remaja pria di Nias menjelang usia dewasa. 

Batu yang harus dilompati berupa susunan batu megalit yang tersusun mirip tugu piramida dengan permukaan bagian atasnya datar. Tingginya kurang lebih 2 (dua) meter dengan lebar 90 cm dan panjang 60 cm. Di depannya ada undukan batu kecil setinggi 30an cm, dimana tempat kaki dipijakkan sebelum melakukan lompatan. 

Dengan bentuk susunan batu tersebut maka fahombo batu tidak sekedar melompat batu. Melakukan fahombo batu memerlukan teknik khusus karena memiliki tingkat kesulitan tertentu. Di masa lampau bagian atas batu bahkan ditutupi dengan duri dan bambu runcing tajam. Para pelompat tidak hanya harus melintasi tumpukan batu tersebut, tapi ia juga harus mampu mendarat dengan posisi yang tepat.
Hombo Batu dengan latar pemuda Nias melompat & juga aku dan saudaraku :)
2. Pantai Sorake Nias Selatan 

kalau pantai ini sudah pasti tidak asing lagi bagi para penikmat selancar. Ya! ombaknya yang menggulung tinggi membuat para penikmat surfing begitu antusias untuk mencoba ombak pantai Sorake.

Pantai Sorake - (gambar via google.co.id)
keadaan pantai sebelum dan sesudah tsunami sangat berbeda, dari struktur pantai yang agak naik dan semakin 'mengerikan' karena bertebaran karang-karang yang besar dan OMBAK yang semakin tinggi sehingga butuh kehati-hatian jika ingin berselancar disini. :)
Pantai Sorake dengan latar keluargaku ^^
3. Pantai Pasir Putih 'TURIAGALOKHO' Nias Utara

pantai ini pasirnya PUTIHHH sekali, masih alami, keren, sejuk dan luar biasa indah. terletak di Kabupaten Nias Utara dan letaknya tidak jauh dari ibukota kabupaten.

pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan mancanegara yang ingin mencari ketenangan dipantai ini. air pantainya juga jernih. saking jernihnya kita bisa langsung melihat ikan-ikan jika berenang agak jauh dari pantai (deket tengah laut dikit ^0^).

Pantai Turiagalokho
Pantai Turiagalokho 


Tugu Di Pantai


Sebenarnya ada banyak lagi tempat yang menarik di Pulau Nias, namun karena keterbatasan waktu libur sekolah sehingga wisata pulang kampung hanya dibeberapa tempat.

Lain waktu akan saya share tempat-tempat eksotis lainnya dari pulau Nias. Tetap cintai pariwisata Indonesia dan jangan lupa berkunjung ke Pulau Nias. :)

Tidak ada komentar: